Minggu, 26 Mei 2013

Misteri Kapal Mary Celeste Yang Belum Terpecahkan

Mary Celeste merupakan sebuah kapal pengangkut kargo dan penumpang yang menyimpan misteri bahari terbesar sepanjang masa. Kapal ini berbobot 282 ton dan bertiang tinggi 103 kaki. Mulanya diberi nama Amazon sebeum berganti kepemilikan pada tahun 1868. Panjangnya sekitar 31 meter dan dibangun oleh sebuah perusahaan Kanada.
Kapal ini dianggap membawa nasib buruk yang ditandai dengan beberapa kejadian naas terhadap kaptennya dalam pelayaran di masa – masa awal. Kapten pertamanya adalah seorang pria Skotlandia bernama Robert McLennan. Ia terkena Pneumonia dan meninggal hanya sembilan hari setelah memimpin kapal.
John Nutting Parker, kapten berikutnya, secara tidak sengaja menabrak sebuah kapal nelayan dan mengakibatkan kapal tersebut harus kembali ke galangan untuk diperbaiki. Di galangan kapal, percikan api tiba – tiba muncul dan membakar bagian tengah kapal. Kemudian saat mengarungi lautan Atlantis, kapal ini juga menabrak sebuah kapal lain di selat Inggris. Ini mengakibatkan kapten yang baru juga dipecat.
Walaupun mengalami beberapa kejadian buruk di masa awal, pada tahun – tahun berikutnya kapal ini mulai memberi keuntungan bagi pemilik barunya. Ia digunakan untuk membawa berbagai macam barang melewati Hindia Barat, Amerika Tengah, hingga ke Amerika Selatan.
Pada tahun 1867, kapal ini terhempas di badai di teluk Glace. Pemiliknya menjualnya kepada James H. Winchester dari New York dengan harga $11.000 atau sekitar $160.000 saat ini. Mr. Winchester lalu mengganti nama kapal ini menjadi Mary Celeste. Kepemilikan kapal ini kemudian dipecah menjadi 64 lembar saham. Benjamin Briggs, seorang pelayar ulung dan berpengalaman, memiliki sebagian saham tersebut. Ia selanjutnya diangkat menjadi kapten kapal Mary Celeste. Pemilik saham lainnya bernama Sylvester Goodwin. Kapal ini lalu didaftarkan di New York atas nama ketiga orang tersebut.
Di bawah kendali Kapten Benjamin Briggs inilah misteri itu mulai terjadi..

Mary Celeste – Misteri Hilangnya Penumpang Secara Misterius di Dalam Kapal

Mary Celeste
Hingga tiba pada penjelajahan terakhirnya pada tanggal 5 November 1872, Mary Celeste di bawah komando Kapten Benjamin Briggs singgah di East River, New York untuk mengambil 1.701 barrel alkohol industri. Kemudian mulai melakukan pelayaran dengan berangkat dari Staten Island, New York. Tujuannya ialah Genoa, Italia dan mengangkut serta 10 penumpang, termasuk awak kapal.
Kapten Benjamin Briggs merupakan  kapten ulung dan banyak menghabiskan hidupnya di lautan. Ini dibuktikan setidaknya dengan menjadi kapten di lebih 5 kapal besar pada saat itu. Awak lainnya juga memiliki catatan pelayaran yang baik, berpengalaman, dan dapat diandalkan. Semua kru tersebut tidak memiliki firasat apapun, bahkan malam sebelum pemberangkatan. Kapten Briggs sempat makan malam dengan teman lamanya, David Reed, yang merupakan kapten kapal Dei Gratia, yang juga akan melakukan pelayaran dengan rute dan tujuan yang sama dengan Mary Celeste, 7 hari kemudian.
Cuaca saat itu dikabarkan memang kurang bagus ..
Satu bulan setelah pemberangkatan Mary Celeste, 4 Desember 1872 (beberapa sumber menulisnya 5 November, karena belum adanya standar zona waktu saat itu). Sekitar pukul 13.00 di perairan Selat Gibraltar dekat Portugal, melalui teropongnya, seorang juru mudi Dei Gratia melihat sebuah kapal mengapung sejauh 5 Mil dari posisi mereka saat itu. Berdasarkan pada pengalamannya, dia merasakan adanya keganjilan pada kapal tersebut.
Layar kapal tersebut terlihat robek. Kapal Dei Gratia kemudia mulai mendekati kapal tersebut hingga kemudian jelas bahwa kapal yang mereka temuka adalah Mary Celeste! Jarak Dei Gratia dengan Mary Celeste saat mendekat yaitu 400 meter dan selama hampir 2 jam, mereka mengamati dengan sangat hati – hati. Terlihat juga bahwa Mary Celeste tetap pada jalur pelayarannya yang benar.
Kapten David Reed kemudian heran, mengapa Mary Celeste belum sampai Italia. Ia lalu memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa. Oliver Deveau, seorang awak kapal Dei Gratia kemudia naik memeriksa kapal Mary Celeste. Ia tidak menemukan siapa pun di dalamnya. Tidak ada tanda – tanda telah terjadi perompakan atau tindakan kekerasan. Barang – barang terlihat utuh dan rapi termasuk barang – barang berharga. Sempat ditemukan juga sebotol obat yang telah dibuka tutup botolnya dan masih utuh tanpa ada bekas tumpahan.
Oliver terus masuk ke ruang kapal dan menemukan rendaman air hampir di seluruh ruangannya. Di dek bahkan tingginya mencapai 1,1 meter. Namun demikian, kapal tidak tenggelam bahkan masih dapat berlayar. Semua berkas yang ada di kapal menghilang, kecuali buku harian kapten Benjamin Riggs yang menyatakan bahwa cuaca sangat buruk dan mungkin akan ada badai beberapa saat lagi. Oliver juga menemukan jam kapal dan kompas yang sudah tidak berfungsi. Sedangkan sextant dan marine chronometer tidak ditemukan.
Kapten David Reed kemudian memerintahkan beberapa anak buah kapal untuk mengemudikan Mary Celeste, kemudian kedua kapal tersebut melanjutkan perjalanan dan berlabuh di Genoa, Italia. Pada saat muatan Mary Celeste diturunkan, ditemukan bahwa 9 barel alkohol telah kosong.
Ke mana semua awak dan penumpang kapal Mary Celeste? Apa yang membuat kapal tersebut tetap pada jalur pelayaran yang benar? Benarkah gempa laut menjadi menyebab menghilangnya mereka? Atau ada makhluk lain yang menculiknya? Pertanyaan yang masih mengandung misteri hingga saat ini, karena jejak semua awak penumpang kapal yang hilang belum ditemukan hingga hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar